Dariku Untuk Kartini Muda Indonesia
““Kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan keperluan serta kebutuhan kita sebagai kaum wanita dan harus mendapat pendidikan yang cukup seperti halnya kaum laki-laki” R.A. Kartini
April Move!
Janganlah kita habiskan masa-masa muda kita untuk melakukan hal-hal tidak bermanfaat yang banyak mudharatnya. April Move ini kita jadikan evaluasi besar-besaran dan semoga banyak perubahan-perubahan baik yang kita dapatkan di bulan ini.
Peternakanku Riwayatmu Kini
Ada anekdot yang berkembang, kanapa usaha penggemukan sapi di Indonesia hasilnya tidak memuaskan, tidak seperti industri penggemukan sapi di negara-negara penghasil daging seperti Australia atau lainnya?
Kisah Sukses Raden Febrianto Christi,S.Pt.
“ Akademik itu memang penting, tetapi untuk penunjang dan pelengkap diperlukan organisasi, organisasi tak lain untuk belajar bersosialisasi, organisasi itu sebagai wadah untuk berlatih berbicara, dan percaya diri karena tak jarang mahasiswa jika berbicara didepan suka ‘gempeur’ ”
Tuesday, 19 March 2013
Tokoh Islam yang Mendunia Karena Ilmunya
Editorial's Note : Ayo Menulis !
Merajut Ukhuwah di Tanah Kujang
It’s Me, I’m A Woman
Resolusi !
Tuesday, 12 March 2013
7 Tips, Menulis Jadi Gampang
- Menulislah dengan ringkas dan tidak berbelit-belit. Bisa kalian dapatkan dengan rutinitas menulis. Setiap kata yang kalian tulis memiliki makna atau tidak ada kata yang sekedar menambah panjang tulisan.
- Saat menulis jangan melakukannya sambil mengedit, agar apa yang kalian pikirkan dapat tertuang secara continue.
- Lakukan pembagian paragraf, dalam mengungkapkan suatu ide pikiran yang akan kalian tuangkan. Dampaknya akan membuat pembaca merasa nyaman dengan tulisan kalian.
- Menulislah dengan spesifik berdasarkan judul yang kalian buat layaknya diskusi.
- Menulislah dengan yang komunikatif dengan pembaca. Usahakan tulisan tidak sekedar text book yang hanya berisi bacaan satu arah. Buatlah tulisan seakan-akan kalian sedang berhadapan dengan pembaca.
- Menulislah dengan informasi utama yang jelas. Hal itu membuat tulisan kalian lebih dapat dipercaya. Lengkapi keterangan waktu, tempat , dan keterangan lainnya yang dianggap perlu.
- Tunjukan integritas kalian dengan menulis yang jujur, menulis yang jujur akan membuat tulisan kalian jelas dan membuat pembaca tidak bingung dengan isi tulisan kalian. (MR)
Aisyah, The True Beauty
Menakar Sosok Pemimpin Kema Fapet UNPAD
Perlakuan Islam Terhadap Wanita
Wanita
Kenapa Harus Thalabul ’ilmi ?
Sejarah Penulisan & Penyusunan Al-Quran
Berbicara budaya menulis dan budaya menulis tentulah kita harus melihat sejarah kejadian tulis menulis terbesar umat Islam, tidak lain yaitu sejarah penulisan dan penyusunan Al-quran.
Zaman Rasulullah SAW.
Sejarah penulisan dan penyusunan dan penyebaran Al-Quran telah bermula dari zaman Rasulullah SAW. Pada zaman ini, penyusunan telah mula dilakukan oleh para sahabat Rasulullah SAW. Baginda menyuruh sahabat-sahabat agar menulis ayat-ayat Al-Quran pada tulang, pelepah-pelepah, batu, kulit-kulit binatang dan sebagainya. Rasulullah SAW juga menghafal ayat-ayat tersebut dan meminta para sahabat yang lain menghafal ayat-ayat Al-Quran.
Sahabat-sahabat yang menjadi para penulis wahyu pada masa itu ialah Umar bin Al-Khattab, Uthman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Muawiyyah bin Abi Suffian, Zaid bin Thabit dan sebagainya.
Rasulullah SAW melarang para sahabat menulis selain dari pada ayat Al-Quran karena khawatir akan bercampur aduk. Walau bagaimanapun pengumpulan Al-Quran di zaman Rasulullah bukan dalam bentuk mashaf seperti di zaman Saidina Utsman bin Affan karena jika terjadi kekeliruan, ia dapat diatasi langsung oleh Rasulullah SAW.
Zaman Khulafa Ar-Rasyidin
Selepas Rasulullah SAW wafat, Saidina Abu Bakar dilantik menjadi ketua khalifah yaitu pada tahun ke-11 hijrah. Pada zaman ini terjadi peperangan Riddah antara tentera Islam dan golongan yg murtad. Tidak sedikit tentera Islam yg hafaz Al-Quran telah gugur dalam perang dan ini menimbulkan kekhawatiran di hati Saidina Abu Bakar akan hilangnya Al-Quran.
Atas saran dan desakan Saidina Umar bin Al-Khattab, Khalifah Abu Bakar mengambil keputusan untukmengumpulkan/menyusun Al-Quran. Beliau telah memerinthkan Zaid bin Thabit, Ubay bin Kaab, Ali bin Abi Talib dan Uthman bin Affan untuk menjalankan tugas ini.
Khalifah Abu Bakar juga menetapkan bahawa penulisan Al-Quran harus berdasarkan sumber tulisan Al-Quran yg terdapat pada Rasulullah dan sumber hafalan para sahabat. Ayat yg ditulis harus disaksikan oleh dua orang saksi. Pengumpulan Al-Quran selesai dilakukan pada tahun ke-13 hijrah dan dinamakan mushaf. Setelah kematian Khalifah Abu Bakar, Mushaf Al-Quran disimpan oleh Khalifah Umar dan kemudian oleh Hafsah.
Al-Quran dikumpul ke-3 kalinya pada zaman pemerintahan Saidina Uthman bin Affan. Ini karena pada masa itu negara Islam telah berkembang luas dan tidak sedikit bangsa yg bukan Arab telah memeluk islam. Ini mengakibatkan berlakunya perselisihan faham dari segi bacaan. Hudhaifah al-yaman telah memberitahu Khalifah Uthman tentang pertelingkahan orang-orang Syam dan Iraq tentang bacaan Al-Quran dan ini mendorong Khalifah Uthman membentuk satu “tim khusus” pengumpulan Al-Quran yg diketuai oleh Zaid bin Thabit. Beliau telah menyalin semula naskah yg ada pada Hafsah ke dalam lahjah Quraisy.
“Tim khusus” ini telah menyalin beberapa mashaf dan mashaf-mashaf yg lain dibakar untuk mencegah kekeliruan. Salinan-salinan mashaf ini kemudiannya diantar ke semua wilayah beserta dengan wakil untuk mengajarnya seperti ke Makkah, Syam, Bahrin, Yaman, Basrah dan sebuah mashaf ditinggalkan di Madinah sebagai rujukan. Mashaf ini telah dinamakan sebagai mashaf Utsmani.
Sejarah tentang pengumpulan Al-Quran ini dapat diketahui dengan jelas jika kita membaca kitab-kitab Arab seperti Tafsir wa Mufassirun, Mabahis fil ulum Quran, dan banyak lagi.
Sesungguhnya Al-Quran adalah kitab yg diturunkan oleh Allah dan merupakan mukjizat terbasar Nabi Muhammad SAW. Apalahartinya jika kita mengaku sebagaiorang islam tapi tidak membaca Al-Quran. Pastikan setiap hari kita baca Al-Quran walaupun hanya sekadar satu ayat.