Friday, 12 April 2013

Dariku untuk kartini muda indonesia


Ibu kita kartini,, putri sejati
Putri  Indonesia,, harum namanya
Hai sobat sekalian ,,apa yang terbersit dalam fikiran kalian ketika mendengar bait lagu  di atas?

Pasti teringan seorang sosok pahlawan  wanita tangguh  kan? J  Ya ,,Ibu Kartini namanya.
Nama lengkap beliau adalah Raden Ajeng Kartini.  Lahir di Jepara , Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879. Meninggal di Rembang , Jawa Tengah  pada tanggal 17 September  1904. Innalillahiwainnailaihiroojiu’n.. Pada usia 25 tahun beliau lebih di kenal dengan nama Raden Ayu Kartini. Mungkin karena kecantikannya kali ya jadi ada kata ‘ayu’nya hehe... beliau adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Pada jaman dahulu wanita bak burung dalam sangkar emas. Gerak langkahnya terbatas. Mereka hanya bisa berkutat di dalam rumah. Tidak bisa sekolah dan tidak bisa bekerja,apalagi menjadi aktivis seperti sekarang. Wanita pribumi hanya beraktivitas seputar memasak di dapur, mencuci, dan begitu setiap hari walaupun mereka mempunyai potensi. Seolah profesi itu hanya menjadi  ibu rumah tangga dan pembantu. Begitu terbatasnya aktivitas wanita pribumi pada saat itu. Seperti terinjak –injak harkat dan martabatnya sebagai seorang manusia. Dengan kata lain wanita tidak memiliki hak yang sama  dengan kaum pria. Mereka seolah hanya dijadikan perabot oleh laki-laki.
Namun datang suatu masa di mana lahirnya seorang wanita membawa pencerahan dan penerang bagi wanita-wanita pribumi lainnya. Beliau mempunyai pemikiran dan pandangan yang luas. Beliau tidak bisa terus-terusan melihat kondisi wanita pribumi seperti itu. Walaupun beliau terlahir dalam lingkungan dan keadaan yang mengekang juga terlahir dari keluarga terhormat,tetapi beliau  tidak segan-segan turun langsung bergaul dengan masyarakat biasa demi mewujudkan cita-citanya. Beliau ingin wanita-wanita pribumi berkembang dan potensi yang dimiliki bisa tersalurkan. Sampai-sampai beliau membuat semboyan ““Kita harus membuat sejarah, kita mesti menentukan masa depan kita yang sesuai dengan keperluan serta kebutuhan kita sebagai kaum wanita dan harus mendapat pendidikan yang cukup seperti halnya kaum laki-laki”.
Akhirnya setelah  menikah dan tinggal bersama suaminya , Raden Ajeng Kartini Meningkatkan perjuangan untuk membebaskan wanita dari kegelapan. Dengan  dorongan dan bantuan suaminya beliau dapat mendirikan sekolah kepandaian putri dan disanalah beliau mengajarkan tentang kegiatan wanita, seperti belajar jahit menjahit serta kepandaian putri lainnya. Yang pada awalnya beliau mengumpulkan teman-temannya untuk diajarkan baca tulis.
Dari semua itu akhirnya Kartini menulis sebuah buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Dalam buku ini menceritakan tentang wanita yang dahulu serba terbatas kini  sudah maju dan berkembang. Mengangkan derajat dan martabat wanita dari tempat gelap menuju tempat yang terang benderang.

Begitulah sedikit sejarah tentang pahlawan emansipasi bangsa Indonesia.
Namanya akan selalu tercatat dalam ingatan sepanjang sejarah.
Wahai kaum wanita jaman sekarang ..patutlah kita bersyukur karena kita sudah berada dalam kebebasan,dan itu tidak terlepas dari jasa pahlawan wanita nasional asal Jepara ini. Lantas apa yang telah kita perbuat jaman sekarang untuk kaum wanita ? dengan kita mengingat jasa-jasa beliau  banyak hal yang dapat kita petik sebagai pelajaran dari Kartini. Namun, keberhasilan perjuangan RA Kartini dalam menegakkan hak kaum wanita Indonesia, pada kenyataan yang ada saat ini justru terbilang menyedihkan. Sebab kesuksesan yang telah diraih malah menjadikan sebagian besar wanita meninggalkan adat sebagaimana yang dicontohkan Kartini. Jiwa ‘Kartini’ pada zaman dulu dengan jiwa ‘kartini’ zaman sekarang sangat terlihat kontras. 

Wahai kaum wanita ,sudah saatnya sekarang kita membangkitkan kembali citra ‘Kartini’ yang sesungguhnya. Dengan menjaga dan mencotoh kembali R.A Kartini. Mencontoh dari sifatnya yang patuh pada orang tua, gigih, pantang menyerah ,selalu berusaha mencapai cita-cita,penulis dan pemikir yang intelek, jiwa kepedulian sosial yang tinggi,dan tak pernah lupa akan kewajiban beragamanya. Beliau adalah seorang muslimah  yang taat.

Mari kawanku kita menjadi ‘ Kartini-Kartini’ di masa kini. Buat bangga pahlawan emansipasi di sana. Teruskanlah cita-cita mulianya. Ya ..cita-cita mulia dari seorang putri Bangsa yang mulia hatinya.

0 comments: